Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 04:14:12【Resep Pembaca】676 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(1)
Artikel Terkait
- CORE: Jelang Natal, pasokan
- Dinkes: Waspada ISPA, kembali pakai masker dan jaga jarak
- 70 persen serangan beruang di Jepang terjadi di area hunian manusia
- Wamendukbangga bagikan MBG untuk balita dan ibu hamil di Tanjungpinang
- UI gelar sarasehan nasional bahas lingkungan dan kesehatan
- Terumbu karang Laut Merah tunjukkan kekebalan terhadap pemutihan
- 6 gaya hidup anak muda yang diam
- Dinkes: 83 SPPG di Tangerang mendaftar penerbitan SLHS MBG
- Polda Kepri uji kualitas makanan bergizi gratis tiap hari
- Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang
Resep Populer
Rekomendasi

BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022

Dinkes: Waspada ISPA, kembali pakai masker dan jaga jarak

Akademisi Kesehatan: Anak dan lansia rentan sakit saat pancaroba

Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi

Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan

Petugas gabungan bersihkan puing kebakaran di Jakarta Barat

Mendukbangga nilai program MBG untuk 3B di Kepri sudah tepat sasaran

Harga mahal, Bappenas: 40